Ikan sidat (Anguilla
sp) membutuhkan lokasi laut dalam untuk berpijah, setelah dari telur
menjadi berbentuk larva, ia kemudian terbawa ke pantai menjadi glass eel (anakansidat) dan menjadi elver yang mulai hidup di air payau, ia mulai tumbuh dewasa dan
mencari air tawar sungai dan kembali lagi ke laut dalam untuk berpijah
sekali sebelum mati. Ikan sidat yang bermukim di laut mengalami ancaman
kepunahan. Ikanyang biasanya bermigrasi ke muara sungai dan danau pada musim bertelur ini menjadi incaran para nelayan.
Saat ini juga banyak muara sungai yang terputus dengan laut sehingga
migrasinya terhambat. Pembangunan cekdam yang tinggi menjadi ancaman
bagi migrasi ikan tersebut. Misalnya ikan dari Pantai Muara yang akan
bermigrasi keLubuk Minturun. Ikan sidat itu akan kesulitan karena banyak
cekdam yang harus di lewati. Beda dengan di Jepang yang membangun fish way
sehingga pembangunan apapun tidak mengganggu habitat ikan tersebut.
Sejumlah kegiatan konservasi saat ini mulai dilakukan untuk mencegah
kepunahan berbagai jenis ikan tersebut.
Sungai-sungaiyang menjadi habitat ikan dizonasi menjadi zona inti, zona penyangga dan zona eksploitasi. Di Indonesia Kawasan Segara Anakan merupakan ekosistem unik bagi siklus hidup ikansidat untuk tumbuh dan berkembang. Namun terjadinya sedimentasi dilaguna Segara Anakan menyebabkan terganggunya populasi biota perairan termasukikan sidat, sehingga perlu dilakukan konservasi agar tidak terjadi kelangkaan.
Melihatkondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Cilacap bekerjasama dengan Badan Pengkajiandan Penerapan Teknologi (BPPT), mengadakan Sosialisasi Program Difusi TeknologiPembesaran Benih Ikan Sidat Kawasan Segara Anakan, Selasa (11/5) di Kantor PengelolaSumberdaya
Kawasan Segara Anakan. BPPT digandeng Pemkab Cilacap, karena
telahberhasil membuat paket teknologi pembenihan dan pemeliharaan ikan
sidat ukuran 50gram dengan bahan baku pakan dari material lokal yang
mudah didapat dan murah.
Ikan SidatTeknologi
inilah yang akan diterapkan di Kawasan Segara Anakan tepatnya di
DesaPanikel Kecamatan Kampung Laut.Selain mengadaan Sosialisasi, Program
Difusi Teknologi Pembesaran Benih IkanSidat juga akan melatih pegawai atau tenaga lapangan yang nantinya akan memantauatau mengawasi kegiatan lapangan secara berkelanjutan; serta Penyiapan BangunanPusat benih Ikan Sidat di Desa Panikel Kecamatan Kampung Laut.
Kegiatan sosialisasi rencananya akan menghadirkan pembicara dari BPPT, antara lain Dr. Odilia Rovara, M.Siyang akan menyampaikan materi Mengenal Sumberdaya Ikan Sidat; Ir. Iwan EkaSetiawan,
M.Si dengan materi Peluang Usaha Sumberdaya Ikan Sidat di Kawasan
SegaraAnakan; dan Ir. Dedy Yaniharto, M.Sc yang akan menyampaikan materi
TahapanProgram Difusi Alih Teknologi Pemeliharaan Benih Ikan Sidat Teradaptasi di Segara anakan cilacap.(sumber: Paper ikan sidat)
http://sidatkita.blogspot.com/2011/08/cara-penangkaranperlindungan-sidat-laut.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar