Sabtu, 19 Mei 2012

Lendir ikan Sidat

Pernahkan anda menangkap ikan sidat?Kenapa Ikan sidat licin sekali ketika dipegang? Nah ternyata dikulit ikan sidat terdapat lendir yang sekaligus sebagai pelindung bagi sidat itu sendiri, semakin lendir dalam tubuh ikan sidat berkurang karena sering disentuh, stress, atau terkena penyakit maka ketahan tubuh sidat akan menurun drastis.

Lendirpada ikan sidat sekarang mampu untuk dijadikan obat sebagai anti bakteri, dari berbagai penyakit ternyata Angka kejadian penyakit tipes di Indonesia rata-rata 900.000 kasus pertahun, angka kematian lebih dari 20.000 dimana 90% kasus terjadi pada usia 3-19 tahun. Penyebaran penyakit ini diperantarai makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri salmonella thypii. Telah dilakukan penelitian bahwa lendir atau mucus pada kulit ikan sidat dapat berfungsi sebagai antibakteri kuat (Ebran et al., 2000), pertahanan terhadap infeksi bakteri (Aranishi, 2000). 

Spesies ikan sidat (Anguilla bicolor pasifica) banyak terdapat di perairan payau yang berada di sekitar Samudra Hindia (di sebelah barat Pulau Sumatera dan selatan Pulau Jawa). Kabupaten Cilacap memiliki wilayah perairan payau yang menjadi hutan bakau yaitu di Anakan. Penelitian ini dilakukan secara praklinik untuk mengetahui pengaruh lendir sidat terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri salmonella thypii.

Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimen murni. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kontrol positif,  dan kelompok uji dengan menggunakan lendir sidat. Pengamatan uji aktifitas lendir sidat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella Thypii diukur dengan cara pengukuran diameter zona penghambatan.

Kelompok   I      : media + bakteri diberi aquadest sebagai kontrol normal. Kelompok II    : media + bakteri  diberi obat antimikroba (kloramfenikol) sebagai  kontrol    positif. Kelompok III: media + bakteri diberi lendir sidat (Uji). Hasil percobaan menunjukkan bahwa penghambatan terbesar lendir sidat terhadap bakteri Salmonella thypii adalah 44,05% dan penghambatan terendah sebesar 34,67% dengan rata-rata penghambatan 41, 08% dibandingkan dengan penghambatan kontrol positif kloramfenikol.(sumber: STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap)

Kenapa bayi sidat tubuhnya transparan??,,,,

Ketika mendapati bayi sidat yang tertangkap dimuara kita bisa melihatnya secara jelas detail tubuhnya yang masih transparan, saat glass eel berumur lebih dari tiga hari setelah ditangkap maka pigmen tubuhnya akan berubah dan menjadi berwarna, dan ini lah alasannya kenapa glass eel  mempunyai tubuh yang transparan.

Alasan Pertama, Sidat Merupakan tipe ikan yang katadromous yaitu besar di air tawar dan beruaya ke laut ketika akan memijah, setelah memijah induknya akan mati sehingga anak-anak sidat atau glass eel ditinggalkan tanpa perlindungan dari sang induk. Oleh karena itu glass eel ini akan mencoba bertahan hidup sendiri di laut dan segera berpindah mencari muara.

Alasan Kedua, BayiSidat Atau glass eel ini cenderung bergerak pasif karena kemampuan berenangnya masih rendah dan sangat terbatas maka si glass eel ini akan mencari daerah yang arusnya kecil seperti dipinggiran muara dan mengikuti arus pasang surut, sehingga menjadi ikan yang mudah menjadi buruan predator alam.

Alasan Ketiga, Predator di lautan sangat banyak sehingga salah satu mekanisme pertahanan dirinya adalah menyamarkan tubuhnya dengan lingkungan sekitar, Dengan tubuh glass eel yang tipis dan transparan, (ditambah dengan aktivitasnya yang nokturnal - beraktivitas pada malam hari) maka larva glass eel tersebut menjadi sulit dilihat oleh predatornya. Dengan demikian resiko dimangsa predator berkurang.

larva sidat atau glass eel yang transparan tersebut banyak ditemui pada ikan-ikan yang memijah di laut dan dewasanya bermigrasi ke sungai / air payau / perairan tawar. Saat di laut harus bertahan hidup dengan menyamarkan diri dengan lingkungannya sehingga menjadi tersamar dan tidak terlihat predator. Baru setelah dewasa dan masuk air tawar / air payau, pigmen berkembang. pada saat itu kondisi tubuh sudah bisa lebih aktif bergerak dan menyelamatkan diri saat ada predator. Semoga bermanfaat (berbagai sumber)

Cara Penangkaran Sidat diLaut

Ikan sidat (Anguilla sp) membutuhkan lokasi laut dalam untuk berpijah, setelah dari telur menjadi berbentuk larva, ia kemudian terbawa ke pantai menjadi glass eel (anakansidat) dan menjadi elver yang mulai hidup di air payau, ia mulai tumbuh dewasa dan mencari air tawar sungai dan kembali lagi ke laut dalam untuk berpijah sekali sebelum mati. Ikan sidat yang bermukim di laut mengalami ancaman kepunahan. Ikanyang biasanya bermigrasi ke muara sungai dan danau pada musim bertelur ini menjadi  incaran para nelayan.

Saat ini juga banyak muara sungai yang terputus dengan laut sehingga migrasinya terhambat. Pembangunan cekdam yang tinggi menjadi ancaman bagi migrasi ikan tersebut. Misalnya ikan dari Pantai Muara yang akan bermigrasi keLubuk Minturun. Ikan sidat itu akan kesulitan karena banyak cekdam yang harus di lewati. Beda dengan di Jepang yang membangun fish way sehingga pembangunan apapun tidak mengganggu habitat ikan tersebut. Sejumlah kegiatan konservasi saat ini mulai dilakukan untuk mencegah kepunahan berbagai jenis ikan tersebut.

Sungai-sungaiyang menjadi habitat ikan dizonasi menjadi zona inti, zona penyangga dan zona eksploitasi. Di Indonesia Kawasan Segara Anakan merupakan ekosistem unik bagi siklus hidup ikansidat untuk tumbuh dan berkembang. Namun terjadinya sedimentasi dilaguna Segara Anakan menyebabkan terganggunya populasi biota perairan termasukikan sidat, sehingga perlu dilakukan konservasi agar tidak terjadi kelangkaan. 

Melihatkondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Cilacap bekerjasama dengan Badan Pengkajiandan Penerapan Teknologi (BPPT), mengadakan Sosialisasi Program Difusi TeknologiPembesaran Benih Ikan Sidat Kawasan Segara Anakan, Selasa (11/5) di Kantor PengelolaSumberdaya Kawasan Segara Anakan. BPPT digandeng Pemkab Cilacap, karena telahberhasil membuat paket teknologi pembenihan dan pemeliharaan ikan sidat ukuran 50gram dengan bahan baku pakan dari material lokal yang mudah didapat dan murah.

Ikan SidatTeknologi inilah yang akan diterapkan di Kawasan Segara Anakan tepatnya di DesaPanikel Kecamatan Kampung Laut.Selain mengadaan Sosialisasi, Program Difusi Teknologi Pembesaran Benih IkanSidat juga akan melatih pegawai atau tenaga lapangan yang nantinya akan memantauatau mengawasi kegiatan lapangan secara berkelanjutan; serta Penyiapan BangunanPusat benih Ikan Sidat di Desa Panikel Kecamatan Kampung Laut.

Kegiatan sosialisasi rencananya akan menghadirkan pembicara dari BPPT, antara lain Dr. Odilia Rovara, M.Siyang akan menyampaikan materi Mengenal Sumberdaya Ikan Sidat; Ir. Iwan EkaSetiawan, M.Si dengan materi Peluang Usaha Sumberdaya Ikan Sidat di Kawasan SegaraAnakan; dan Ir. Dedy Yaniharto, M.Sc yang akan menyampaikan materi TahapanProgram Difusi Alih Teknologi Pemeliharaan Benih Ikan Sidat Teradaptasi di Segara anakan cilacap.(sumber: Paper ikan sidat)
 
http://sidatkita.blogspot.com/2011/08/cara-penangkaranperlindungan-sidat-laut.html
 

Jumat, 29 Juli 2011

Kualitas Air Ikan Sidat

Ikan Sidat bersifat katadromus yaitu mengalami migrasi habitat tawat ke laut. larva ikan sidat hingga menjelang dewasa hidup disungai, setelah dewasa menuju laut untuk bereproduksi, selanjutnya larva hasil pemijahan terbawa arus kepantai dan menuju perairan tawar melalui muara .


Keasaman 
niLai ph merupakan indikasi keasaman kualitas air karena juga menentukan proses kimiawi dalam air. setiap jenis ikan memiliki kemampuan toleransi yang berbeda terhadap pH ( lesmana, 2005) nilai pH untuk pemeliharaan ikan sidat 7-8 ( Affandi, 1995)


Suhu
Suhu pada air mempengaruhi kecepatan reaksi kimia, baik dalam media luar maupun cairan dalam tubuh ikan, ikan merupakan binatang berdarah dingin sehingga metabolisme dalam tubuhnya tergantung pada suhu lingkungannya. suhu perairan yang berfluktuasi besar akan berpengaruh pada sistem metabolisme. ikan sidat dapat beradaptasi pada suhu 12-31C

Ammonia (NH3) dan nitrit(NO2) merupakan gas nitrogen buangan hasil metabolisme ikan oleh perombakan protein, baik dari ikan itu sendri yang berupa feses dan urin maupun dari sisa pakan. kelarutan ammonia sangat besar dan merupakan kompetitor kuat dalam ikatannya kedarah dan oksigen. substanci ini sangat bercun terutama dalam kondisi pH yang tinggi. nitrifikasi dan nitratasi akan cepat terjadi pada pH 7-8 dan suhu 25-30C. keberadaan NH3 dan NH4+ dalam air selalu seimbang dan sangat tergantung pada pH dan suhu. makin tinggi pH dan suhu maka makin tinggi konsentrasi NH3 semakin kuat daya racunnya.

Kadar ammonia terukur yang dapat menyebabkan kematian adalah lebih dari 1 ppm (1 mg/l) maka nitrit lebih dari 0,1 ppm (0,1 mg/l). bila kadarnya kurang dari kadar tersebut, tetapi dalam jangka setengahnya maka dalam jangka lama ikan akan stress, sakit, dan ertumbuhannya lambat ( lesmana, 2005)

Oksigen
Ikan sidat mempunyai kemampuan bernafas melalui kulit sekitar 60 % dan 40 % insang. ikan sidat akan muncul kepermukaan bila konsentrasi oksigen menurun hingga 1,0-2,0 ppm . Oksigen minimal dibutuhkan oleh ikan sidat sebesar 3 ppm, bila kurang dari itu dan suhu antara 20-23 C akan mengurangi nafsu makan sehingga laju pertumbuhan ikan akan menurun.  

Kamis, 28 Juli 2011

Minyak Ikan sidat

Minyak Ikan sidat  dibuat dari ekstrak sum-sum ikan sidat segar, mengandung tiga jenis nutrient penting yaitu:  asam lemak omega 3 (DHA & EPA) , Phospholipids dan antioksidan Vitamin E.
Jika tubuh tidak memiliki keseimbangan yang tepat dari asam lemak omega 3 (DHA & EPA) , Phospholipids dan antioksidan Vitamin E maka akan menyebabkan kerusakan sistem prostaglandin tubuh.
Contoh penyakit yang diakibatkan ketidak seimbangan tersebut.
  • Syndrome PMS (premenstrual syndrome)
  • Sakit Abnominal & keram uterine
  • Mual, letih dan lesu
  • Sakit Kepala
  • Kurang nafsu makan
  • Terkait PMS : kegelisahan, depresi dan stres
  • Disfungsi Ereksi pada pria
  • Kolesterol tinggi (high LDLs and Triglycerides)
  • Sakit dan kaku pada persendian, dengan fleksibilitas terbatas
  • Pilek berkelanjutan, bersin, gatal pada mata
  • Radang sendi, Multiple Sclerosis
  • Kelelahan
# Omega 3 (DHA & EPA)
Omega – 3 adalah jenis polyunsaturated fatty acid (omega 6 yang lainnya) yang penting karena tubuh tidak dapat membuat mereka sendiri dan harus berasal dari makanan yang kita makan.  Minyak ikan air dingin (sidat, salmon, tuna , ikan kembung) yang sering absen dalam makanan kita, sumber utama terbaik Omega 3, the EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid). Mereka adalah penting untuk:

•  Pengembangan dari sistem saraf pusat (otak kaya akan DHA)
•  Mengatur pembekuan dan tekanan darah serta peradangan
•  Mengatur kekebalan tubuh

Pentingnya mengembalikan keseimbangan yang benar
Omega 3 dan Omega 6 memainkan peranan penting dalam proses inflammasi, yang merupakan pusat respon kekebalan tubuh.
Jika Omega 6 adalah pedal yang diperlukan untuk proses inflammasi, sebagai contoh melawan infeksi, omega 3 lah yang menormalkan respon tubuh.
Jika terlalu banyak Omega 6 dalam tubuh, penyakit seperti radang sendi, diabetes, penyakit jantung, dll meningkat dengan signifikan.
Mengembalikan keseimbangan asam lemak tubuh dengan kata lain meningkatkan Omega 3 adalah pendekatan yang logis untuk mengatasi penyakit.

 Phospholipids
Disebut juga “cell gatekeepers”, lemak ini membatasi membran sell yang merupakan benteng mikroskopis yang membantu memfilter toxin, melawan oxidative stress yang disebabkan oleh radikal bebas  yang membuat kerusakan di dalam sel.
Phospholipid  memberikan nutrient penting untuk Neuro-transmisi yang terlibat dalam pengaturan otot, memori, suasana hati, tidur, dan organ kunci seperti jantung.
Seperti Omega 3 dan 6 yang melekat pada phospholipid, mereka secara efektif bioavailable yakni dapat diserap lebih baik dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Antioksidan Vitamin E
Vitamin E yang membantu menetralkan efek yang merusak dari unstabled compounds, disebut juga radikal bebas yang sering menyebabkan masalah kesehatan kronis. Ini adalah Antiosidan yang membantu menstabilkan minyak Omega 3 .

Oleh: tmhudd1 | Agustus 22, 2009

Ikan Sidat ( Anguilla bicolor )

 Morfologi ikan sidat

Tubuh ikan sidat memanjang dan dilapisi sisik kecil berbentuk memanjang. susunan sisiknya tegak lurus terhadap panjang tubuhnya. sirip bagian anus menyatu dan berbentuk seperti jari-jari yang melemah. sirip dada terdiri atas 14-18 jari-jari sirip ( Suitha dan Suhaeri, 2008). kulit halus berwarna kecoklatan, bagian punggung hijau. dan bagian perut berwarna putih bersih ( sasongko dkk, 2007) .
 
Ikan Sidat (anguilla bicolor), termasuk familiAnguillidae, ordo Apodes. Di Indonesia diperkirakan paling sedikit terdapat 5 (lima) jenis Ikan Sidat, yaitu : Anguilla encentralis, A. bicolor bicolor, A. borneonsis, A. Bicolor Pacifica, dan A. celebensis.







Ikan Sidat tumbuh di perairan tawar (sungai dan danau) hingga mencapai dewasa, setelah itu Ikan Sidat dewasa beruaya ke laut dalam untuk melakukan reproduksi. Larva hasil pemijahan akan berkembang, dan secara berangsur-angsur terbawa arus ke perairan pantai. Ikan Sidat yang telah mencapai stadia elver (glass eel) akan beruaya dari perairan laut ke perairan tawar melalui muara sungai.

Ruaya anadromus larva Sidat (elver) berhubungan dengan musim. Diperkirakan ruaya larva Ikan Sidat dimulai pada awal musim hujan, akan tetapi pada musim tersebut faktor arus sungai dan keadaan bulan sangat mempengaruhi intensitas ruayanya.

Ikan Sidat termasuk ikan karnivora. Di perairan umum Ikan Sidat memakan berbagai jenis hewan, khususnya organisme benthik seperti crustacea (udang dan kepiting), polichatea (cacing, larva chironomus dan bivalva serta gastropods). Aktivitas makan Ikan Sidat umumnya pada malam hari (nokturnal).

A. Siklus Hidup Ikan Sidat

Daur hidup ikan sidat dibagi menjadi 3 fase yaitu :
1. Fase hidup di laut, yaitu pada saat telurnya menetas menjadi larva (leptocephali) berbentuk seperti pita transparan.
2. Fase hidup di daerah estuari, dimana larva telah berkembang menjadi elver atau “glass eel” dengan cirri-ciri tubuh masih tembus pandang. Pada fase ini larva aktif bermigrasi dari laut dalam kea rah estuari atau muara sungai mencari salinitas yang lebih rendah, pada fase ini pigmentasi mulai berkembang.
3. Fase hidup di sungai untuk tumbuh menjadi individu dewasa.

Dalam siklus hidupnya, setelah tumbuh dan berkembang dalam waktu yang panjang di perairan tawar sidat dewasa yang lebih dikenal yellow eel berkembang menjadi silver eel (matang gonad) dan selanjutnya silver eel akan bermigrasi ke perairan laut dalam untuk memijah. Stadia perkembangan ikan sidat Anguillid eel umumnya sama, baik tropic maupun yang berada pada daerah empat musim (temperate), yaitu stadia leptocephalus, stadia metamorphosis, stadia glass eel atau elver, yellow eel dan silver eel (sidat dewasa matang gonad). (Setiawan, dkk 2003).

Sidat memijah pada zona lapisan tengah dimana memiliki karakteristik temperature optimum 20 derajat Celsius dan salinitas tinggi. Dalam tempo 2-10 hari telur tersebut menetas. Larva tersebut masih berbentuk seperti pita transparan. Stadia ini disebut leptocephali. Jumlah telur yang di hasilkan kurang lebih 3 juta telur per kilogram berat induk betinanya (Boetius, 1980 dalam Deelder, 1984).
Temperatur dan salinitas sangat kuat mempengaruhi migrasi ikan ke sungai. Elver akan memilih periode dimana terjadi perbedaan temperature air sungai dan temperature air laut yang paling kecil. Factor lingkungan lainnya yang berpengaruh adalah pasang surut, angin, sinar matahari.

B. Kebiasaan Makan Ikan Sidat

Berdasarkan analisis isi lambung ikan sidat dewasa didapatkan jenis makanannya adalah kepiting, udang dan keong. Sedangkan pada elver dan glass eel, jenis makanannya tidak teridentifikasi. Berdasarkan penelitian Pirzan dan Wardoyo (1979) ikan sidat pada stadia elver memakan plankton, ikan kecil, udang-udangan dan insekta. Sedangkan glass eel yang baru masuk ke cabang sungai isi lambungnya kosong. Menurut Sutardjo dan Mahfudz (1971) ikan sidat yang berukuran 14,5 B 66,3 cm sebagian besar makanannya berupa udang.
Jenis-jenis makanan ikan sidat tersebut sesuai dengan keberadaan jenis-jenis organism yang tersedia di habitatnya. Oleh karena itu pertumbuhan dan kehidupan ikan sidat sangat tergantung pada kehidupan organism bentik baik insekta, moluska maupun dekapoda.
Di alam ikan sidat memakan bermacam-macam insekta, cacing dan ikan kecil. Ikan sidat jantan akan matang gonad pada umur 3-4 tahun, sedangkan sidat betina 4-5 tahun. Setelah ikan dewasa akan kembali ke laut dan mencari spawning ground lalu mati setelah memijah (spawn).